Senin, 03 Mei 2010

Mengenang Pak Guru

Nama Pak Guru begitu terkenal di perumahan Taman kenari.
Warga blok III Taman kenari mengenalnya sebagai pak Guru, sesuai dengan profesinya sebagai guru di salah satu SMA swasta di Cibinong.
Beliau adalah termasuk salah satu warga "kloter pertama yang tinggal di taman kenari Jagorawi. Nama aslinya adalah Aris Budiman, Penulis mengenalnya pertama kali ketika Blok III masih dalam keadaan gelap gulita, maklum karena sambungan listrik belum masuk kawasan ini, serta jalan yang belum diaspal, Ketika itu penulis bermaksud menengok rumah yang belum jadi di kawasan ini.
Pembawaannya yang mudah bergaul, serta sifat humorisnya membuat beliau mudah diterima oleh semua warga perumahan.
Sampai kemudian warga blok III mencetuskan ide untuk mendirikan sebuah masjid yang sekarang dikenal dengan masjid alFurqon, beliau terpilih sebagai ketua pembangunan masjid. Dengan segala kemampuan beliau, serta dibantu warga lainnya, maka pelan - pelan berdirilah sarana ibadah yang sampai sekarang kita pergunakan bersama.
Walaupun beliau sebagai pemimpin/ ketua pembangunan masjid, sifat humoris beliau tidak pernah hilang,salah satu cerita beliau yang sampai sekarang tidak pernah penulis lupakan adalah, Pada suatu hari beliau mengajar, dan begitu memasuki ruang kelas, " Oke..para penumpang....,kontan para murid heran, kok dikatakan sebagai penumpang, rupa - rupanya, beliau terbiasa setiap masuk bis untuk mengamen, (selain sebagai guru, beliau juga mengamen untuk menambah uang dapur). Pengalaman beliau mengajar dan perjuangannya,punya kesan tersendiri bagi penulis.
Sampai suatu ketika Penyakit Otak menyerang beliau, hingga akhir masa hidupnya.
Beliau meninggalkan seorang anak, Maulika dan istri yang selalu menemaninya sampai akhir hayat.
Pak Guru, jasamu tiada tara.

Suhu udara di Bogor meningkat

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG wilayah Bogor menyebutkan suhu udara di Bogor meningkat dari biasanya 32 derajat celcius suhu maksimum menjadi 33 derajat celcius.

"Suhu udara maksimum di Bogor meningkat dari 32 derajat menjadi 33 derajat celcius," kata Staf Analisa BMKG wilayah Bogor, Agus Theodory di Bogor, Senin (3/5/2010).

Peningkatan suhu ini disebabkan beberapa faktor, di antaranya posisi matahari sudah meninggalkan equator serta efek pemanasan global.

"Pemanasan juga disebabkan sifat angin terjadi saat ini berupa angin calm (tetap), suhu udara meningkat ditambah angin yang sifatnya menetap membuat suhu makin panas," jelasnya.

Agus mengatakan, pada tanggal 2 hingga 4 April dan tanggal 22 April suhu udara di Bogor pernah mencapai 34 derajat celcius dan dikategorikan ekstrim, karena menurunkan kelembaban udara di Bogor yang biasanya 60 persen manjadi 40 persen.

Meningkatnya suhu udara juga memengaruhi sifat hujan, meski diprediksikan sifat dan curah hujan selama bulan Mei normal, namun karena suhu udara meningkat sifat hujan yang turun relatif singkat namun lebat.

"Hujannya singkat tapi lebat, disertai angin kencang dengan kecepatan diatas 25 knot dan biasanya diselingi petir," jelasnya.

Agus mengatakan, kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Juni. Oleh karena itu, BMKG mengimbau warga masyarakat untuk mewaspadainya.

"Waspadai pohon yang tumbang, kondisi ini juga berpotensi terjadi angin puting beliung dan gangguan kesehatan," katanya.

Prakiraan cuaca selama bulan Mei menurut BMKG sifat hujan sebagian besar normal di wilayah Bogor, dengan prakiraan curah hujan untuk wilayah bagian utara, timur dan barat sebesar 200-300 ml/ bulan, sedangkan bagian tengah dan selatan curah hujan sebesar 300-400 ml/bulan